Jumat, 10 Desember 2010

pertumbuhan hasil konsepsi

 

PENDAHULUAN

Setiap bulan wanita melapaskan 1 atau  2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi) yang di tangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembung dari tuba falopi. Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut tuba) menuju  rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk  selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini di sebut nidasi (imlantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudinah dan janin, di persiapkan uri (plasenta). Jadi dapat di katakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi.
Dari sudut pandang ilmu kebidanan dan juga aspek medico legal, seorang hendaknya mampu menentukan taksiran umur embrio, fetus premature, dan janin matur. Lamanya suatu kehamilan secara pasti tidak jelas, namun suatu kehamilan matur biasanya akan berlangsung selama 280 hari atau 9 bulan 7 hari atau 40 minggu yang dihitung dari hari pertama mendapatkan haid terakhir.





PEMBAHASAN

A.   PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
                        Pada dua minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan ovum yang dibuahi, dari minggu ke 3 sampai ke 6 disebut embrio(mudigah), dan sesudah minggu ke 6 mulai disebut fetus.

Perkembangan janin dalam rahim
Umur kehamilan
Panjang Fetus
Pembentukan Organ Dan Perkembangan Janin
4 Minggu
7,5-10 mm
   Rudimental hidung, mata, telinga dan hidung.
   Kepala 1/3 dari seluruh amnion
   Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk & sudah berdenyut
   Dasar – dasar tractus digestivus sudah nampak
   Permulaan kaki & tangan berbentuk tonjolan
8 Minggu
2,5 cm
-   Hidung, telinga, jari jemari mulai dibentuk.
-   Kepala menekur kedada.
-   Sudah mempunyai tangan & kaki dengan jari dan tangan
-   Alat kelamin sudah nampak, walaupun belum dapat ditentukan jenisnya
12 Minggu
7-9 cm
-   Daun telinga lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk.
-   Sudah ada pusat – pusat pertulangan
-   Kelamin sudah ada & sudah dapat ditentukan
-   Janin sudah dapat bergerak, tetapi belum dapat dirasakan oleh ibunya
-   Ginjal sudah membentuk sedikit air kencing
16 Minggu
16-18 cm
-  Genetalia eksternal terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis, dan warna merah.
-  Alat kelamin luar sidah dapat menentukan jenisnya
-  Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu
20 Minggu
25 cm
-      Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh, di kepala, dan rambut halus (lanugo) tumbuh dikulit.
-      Bunyi jantung sudah dapat didengar
-      Kalau lahir sudah berusaha bernafas
24 Minggu
30-32 cm
-      Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta keriput. kepala besar.
-      Kulit tertutup oleh vernix caseosa untuk melindungi kulit
28 Minggu
35-38 cm
-      Sudah hampir  sempurna.
-      Kalau lahir dapat hidup di dunia luar, walaupun kemungkinan hidup terus masih kecil
-      Kalau menangis mengeluarkan suara yang lemah
32 Minggu
40-43 cm
-      Kulit merah dan keriput seperti orang tua.
36 Minggu
46 cm
-      Muka berseri tidak keriput
-      Sudah ada lapisan lemak di bawah kulit
40 Minggu
50-55 cm
-      Bayi cukup bulan, Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik.
-      Kuku melebihi ujung jari
-      Pada pria testi sudah berada dalam skrotum sedangkan wanita labia mayora berkembang dengan baik.


Pertumbuhan janin dipengaruhi oleh
1.      Faktor ibu : TB, keadaan gizi, tingginya tempat tinggal, peminum, perokok, kelainan pembuluh darah, kelainan uterus, kehamilan ganda
2.      Faktor anak : jenis kelamin, kelainan genetis, infeksi intra uterin terutama virus, kelainan kegenital lainnya
3.      Faktor placenta : insufisiensi dari placenta dapat menyebabkan mal nutrision intra uterin

B.   STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
Air Ketuban (Liquor Amnii)
1)      Ciri-ciri kimiawi
                              Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc.Air ketuban berwarna putih keruh,berbau amis,dan berasa manis.Reaksinya agak alkalis atau netral,dengan berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98% air,sisanya albumin,urea,asam urik, kreatinin,sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa, dan garam  anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6% g per liter, terutama albumin.
     Dijumpainya lesitin dan sfingiomeilin dalam air ketubanyang berguna untuk mengetahui apakah paru-paru janin sudah matang,sebab peningkatan kadar lesitin merupakan tanda bahwa permukaan paru-paru (alveolus) di liputi oleh zat surfktaan. Ini merupakan syarat-syarat bagi paru-paru untuk berkembang dan bernafas. Cara penilaiannya adalah dengan jalan menghitung rasio  L/S. Bila persalinan berjalan lama atau ada gawat janin atau janin letak sungsang, maka akan kita jumpai warna air ketuban yang keruh kehijauaan, karena telah bercampur dengan mekoneum.

2)      Fungsi Amnion
·         Untuk proteksi janin.
·         Mencegah pelekatan janin dengan amnion,
·         Agar janin dapat bergerak dengan  bebas,
·         Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu,
·         Mungkin untuk menambah suplai cairan janin, dengan cara di telan atau diminum,yang kemudian di keluarkan melalui kencing janin,
·         Menyebarkan kekuatan his sehingga serviks dapat membuka
·         Meratakan tekanan intra-uterin  dan membersihkan jalan lahir bila ketuban pecah ,
·         Peredaran air ketuban dengan darah ibu cukup lancar dan perputarannya cepat,kira-kira 350-500 cc.
 Air Ketuban Untuk Diagnosis
 Akhir-akhir ini,air ketuban  banyak menarik perhatian para peneliti,terutama untuk memonitor janin dalam kandungan,antara lain:
·         Menentukan jenis kelamin  (amniocentesis)
·         Kematangan paru – paru janin
·         Golongan darah
·         Faktor rhesus
·         Kelainan kongenital lainnya

Untuk itu diperlukan analisa air ketuban yang  diambil dengan cara amniosen –tesis transvaginal atau amnionsentisis transabdominal.

Asal Air Ketuban
·         Kencing janin (fetal urine),
·         Transudasi darah ibu,
·         Sekresi dari epitel amnion,
·         Asal campuran (mixed Origin).
        
C.   STRUKTUR ,FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT
Tali pusat atau funis terbentang dari dari umbilicus janin sampai permukaan fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah, dan terbungkus amnion, dimana didalaamnya dapat terlihat tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri satu vena. Diameternya 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm. Pembuluh darah  yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang dari pada tali pusat itu sendiri,sering pada dasarnya merupakan varises. Matriks tali pusat terdiri dari jelly warthon yaitu zat yang terbentuk seprti agar-agar dan mengandung banyak air  sehngga pada setelah bayi lahir tali pusat mudah menjadi kering dan cepat terlepas dari pusar bayi.
Jalan keluar darah dari vena umbilikalis melalui dua rute,duktus venosos yang mengalirkan langsung menuju kava inferior atau sejumlah muara-muara yang lebih kecil dalam kedalam sirkulasi  hepatik janin dan kemudian menuju vena kava inferior lewat vena kava hepatika.Darah tersebut mengambil jalaan yang paling kecil tahaanannya melalui rute-rute pengganti ini.Resistensi pada duktus venosos di kontrol oleh sebuah sfingter yang terletak pada pangkal duktus tersebut pada resesus umbilikalis daan diperasafi oleh sebuah cabang nervus vagus
         Insersi/letak tali pusat ke placenta :
        Tengah                              : insertio sentralis
        Sedikit ke samping            : insertio paracentralis
        Samping                            : insertio lateralis
        Pinggir                               : insertio marginalis
        Di luar placenta                 : insertio velamentosa

D.   STRUKTUR ,FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA
1.      Struktur plasenta
Uri berbentuk bundar atau oval ; ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600 gram. Biasanya plasenta atau uri akan berbentuk lengkap pada kehamlan kira-kira 16 minggu ; dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.
Letak Uri normal umumnya pada Korpus Uteri bagian depan atau belakang agak kearah fundus Uteri. Karena alasan fisiologis, permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi.



Uri terbagi menjadi 3 :
1)      Bagian Janin (Fetal Portion)
Terdiri darikorion frondosum dan vili.
2)      Bagian Maternal (Maternal Portion)
Terdiri dari desidua kompakta yang terbentuk dan beberapa lobus dan kotiledon.
3)      Tali Pusat
Tali pusat membentang dari uri bagian permukaan janin. panjangnya rata-rata 50-55 cm, sebesar jari (diameter 1-2,5cm).

Tipe-Tipe Plasenta
·         Plasenta normal
·         Plasenta membranasea (tipis)
·         Plasenta suksenturianata (satu lobus terpisah)
·         Plasenta spuria
·         Plasenta bilobus (2 lobus)
·         Plasenta trilobus

2.      Fungsi Plasenta
Agar janin dapat tumbuh dengan sempurna, dibutuhkan penyaluran darah yang membawa zat asam, asam amino, vitamin, dan mineral dari ibu kepada janin begitu pula pembuangan karbondioksida dan limbah metabolisme janin kesirkulasi ibu.
Fungsi uri adalah :
·         Nutrisi, yaitu alat pemberi makanan pada janin
·         respirasi, yaitu alat penyalur zat asam dan pembuanan CO2
·         Eksresi, yaitu alat pengeluaran sampah metabolism
·         Produksi, yaitu alat yang menghasilkan hormone-hormon
·         Imunisasi, yaitu alat penyalur bermacam-macam antibody ke janin
·         Pertahanan (sawar), alat yang menyaring obat-obatan dan kuman-kuman yang bias dilewati.
3.      Sirkulasi Plasenta
·         Darah ibu yg berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yangn berada di desidua basalis
·         Pada sistol darah disemprotkan dengan tekanan 70-80mmhg seperti air mancur ke dalam ruang interviler sampai mencapai chorionic plate, pangkal kotiledon-kotiledon janin
·         Darah tersebut membasahi semua villi koriales & kembali perlahan-lahan dengan tekanan 80mmhg ke vena-vena di desidua
·         Ditempat-tempat tertentu pada implantasi placenta terapat vena – vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali
·         Darah ibu yang mengalir diseluruh placenta diperkirakan menaik dari 300ml/menit pada kehamilan 20 mgg – 600ml/menit pada kehamilan 40 mg
·         Seluruh ruang interviller tanpa villi koriales mempunyai volume ± 150-250 ml
·         Permukaan semua villi koriales diperkirakan seluas ± 11m2
·         Dengan demikian pertukaran zat-zat makanan terjamin benar.

Hormon yang dihasilkan Uri
·         Human chorionic gonadotropin (HCG)
·         Chorionic somatomamotropin (plasenta lactogen)
·         Estrogen
·         Progesteron
·         Tirotropin korionik dan relaksin

E.    SIRKULASI DARAH FETUS
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru-paru janin belum berkembang sehinnga O2 diambil melalui perantaraan plasenta.Oleh karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.      Foramen ovale antara kedua atrium.
2.      Duktus arteriosos Bothalli di antara arteri pulmonalis dengan aorta.
3.      Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena kavaa inferior.
4.      Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis.

Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut :

a.       Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus arantii,langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin.
b.      Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale.
c.       Sebagiaan kecil darah dari atrium kanan masuk melalui ventrikel kanan.
d.      Darah yang masuk keatrium kiri akan di pompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri di pompa masuk ke aorta dan selanjutnya akan di alirkan ke seluruh tubuh janin
e.       Cabang aorta di bagiaan bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna,yang mempunyai cabang arteria umbilikalis.
f.       Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tapi karena  paru-paru belum berkembang  maka darah yang terdapat pada arteri polmunalis  di alirkan menuju aorta  melalui duktus arteriosos bothalli.
g.      Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui vena polmunalis.
h.      Darah yang menuju plasenta melalui arteri  umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
i.        Sisa metabolisme janin  dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya di buang melalui alat  pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa di tentukan:
a.       Berkembangnya paru-paru janin.
Berkembangnya paru menyebabkan tejkanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah,untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara.Dengan demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi.Tekanan di dalam atrium kiri makin meningkat sehinnga dapat menutup foramen ovaletekanan yang tinggi pada atrium kiri di sebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan,kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya di alirkan kiri melalui vena pulmonalis.Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atr8ium kiri meningkat.
b.      Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan di potongnya tali pusat.Pemotongan tali pusat sebaiknya di lakukan setelah bayi menangis dengan nyaring atau tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambaah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi
c.       Membuat adult hemoglobin (tipe A) sehinnga siaap melakukan pertukaran CO2 dan O2 melalui paru-paru.
Menjelang persalinan di siapkan pembuatan adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap O2 dan melepaskan CO2 melalui pernapasan. 
F.    MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Usia Kehamilan
Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk perkiraan persalinan. Umur kehamilan dapat dihitung dengan
a)      Menggunakan rumus Naegle
Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Neagle dapat di hitung hari pertama haid ditambah tujuh dan bulannya di tambah Sembilan.
Contoh : haid pertama tanggal 15 Januari 1993, maka perhitungan perkiraan partus adalah 15+7=22; 1+9=10 sehingga dugaan pertus adalah 22 oktober 1993.
b)      Gerakan Pertama fetus
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 mgg/4 bulan, maka perkiraan umur dapat ditetapkan . Perkiraan ini tidak tepat atau kurang tepat.
c)      Perkiraan tinggi fundus
Mempergunakan tinggi pundus uteri untuk memperkirakan umur kehamilan pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
Perkiraan TFU
                        Leopold
         Sebelum bulan ke 3      :  fundus uteri belum dapat diraba dari luar
         12 minggu                    :  1-2 jari di atas symphisis
         16 minggu                    :   pertengahan antara symphisis – pusat
         20 minggu                    :  3 jari di bawah pusat
         24 minggu                    :  setinggi pusat
         28 minggu                    :  3 jari di atas pusat
         32 minggu                    : pertengahan Procxesus xyphoideus – pusat
         36 minggu                    : 3 jari di bawah Procxesus xyphoideus
         40 minggu                    : pertengahan Procxesus xyphoideus – pusat

Pengukuran dengan menggunakan pita meter
Meteran/Mc. Donald
        20cm                      : 5 bulan
        23cm                      : 6 bulan
        26cm                      : 7 bulan
        30cm                      : 8 bulan
        33cm                      : 9 bulan
d)     Penentuan umur dengan utrasosnografi
Untuk menentukan umur hamil melalui USG dengan mengukur nagian janin :
a.       Menentukan diameter kantong gestasi
b.      Menentukan jarak kepala-bokong
c.       Menentukan jarak tulang biparietal
d.      Menentukan lingkaran perut
e.       Menentukan panjang tulang femur
Metode perlu pengetahuan teoritis dan keterampilan khusus.

                    
G.   MENENTUKAN PERIODE KEHAMILAN
Definisi:Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai  dengan lahirnya janin.lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (4 minggu atau 9 bulan 7 hari). Dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Pembagian kehamilan dan perkembangan janin, pertmbuhan trimester 1
Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester yaitu trimester 1: konsepsi s/d 12 minggu,trimester II: 12 s/d 28 minggu,trimester III : 28 s/d 40 minggu (Saifuddin,2002)


1.      Pertumbuhan Trimester I
Dimulai dari masa konsepsi spermatozoa menembus dinding corona radiata dengan enzim hyaluronidase.Persenyawaan tersebut biasanya dari didaerah ampulla tubae.Sel telor yang sudah di buahi tersebut di sebut zyangote.Inti sel telor dan inti sel spermatozoa cromosom dari kedua inti bercampur hingga telur mempunyai 46 kromosom dan selanjutnya masing-masing kromosom membelah diri hingga terjadi 2 pasang.Ovum yang telah di buahi mengalami proses segmentasisehingga terjadi blastomester.
Umur janin yang sebenarnya ,harus di hitung mundur dari saat fertilisasi atau karena fertilisasi selalu berdekatan dengan ovulasi.Sesuai tingkat pertumbuhannya dari 0-2 minggu setelah fertilisasi dissebut ovum ,3-5 minggu di sebut embrio (mudigah) pada saat ini belum bisa di bedakan,tetapi pmbentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi .Sedangkan umur kehamilan lebih dari 5 minggu disebut feotos yang mana janin sudah mempunyai  bentuk manusia akhir.

Akhir 1 bulan badan bayi sangat melengkung ,panjangnya 7,5 cm-1 mm,kepalanya 1/3 dari seluruh mudigah.Saluran yang akan menjadi jantung sudah terbentuk dan sudah berdenyut.Dasr-dasar tractus  digestivus sudah nampak,permulaan kaki  dan tangan berbentuk tonjolan.
Akhir 2 bulan muukanya sudah mulai jelas terbentuk muka manusia dan sudah mempunyai lengan dan tungkai dengan jari tangan dan kaki.Alat kelamin sudah nampak,walaupun belum dapat di tentukan jenisnya.Panjangnya 2,5 cm (Prawirohardjo,1999)

2.      Pertumbuhan trimester II
Pada bulan ke 4 panjang janin mencapai 10-17 cm,beratnya 100 gr, alat kelamin sudah dapat ditentukan jenisnya, kulit di tumbuhi rambut yang halus (Lanogu).Pada akhir bulan i ni pergerakan janin sudah dapat di rasakan oleh ibu.
Akhir bulan ke 5 panjang janin 18-27 cm,beratnya 300 gr,bunyi jantung janin sudah dapat di dengar
Akhir bulan ke 6 panjang janin 28-36 cm,beratnyaa 600 gr,kulit keriput dan lemak mulai ditim bun di bawah kulit,dan kulit tertutup oleh venicks caseosa yang bermaksud untuk melindungi kulit.
3.      Pertumbuhan trimester III
Bulan ke 7 panjang janin mencapai 38-38 cm,beratnya 100 gr,kalau lahir dapat hidup didunia luar,walaupun kemungkinannya hidup sangat kecil.
Akhir bulan ke 8 panjangnya mencapai 42,5 cm beratnya mencapai 1700 gr,permukaan kulit masih merah ddan keriput seperti orang tua.
Akhir bulan ke 9 panjangnya mencapaai 10 cm dan beratnya 2500 gr kulit sudah berisi.
Akhir bulan ke 10 janin sudah cukup bulan (matur/aterm),panjangnya mencapai 50 cm dan beratnya 3000 gr.Kulit halus tidak terdapat lanugo,tetapi masih terdapat Vernicaeosa ialah campuran selsel epitel kulit,skret kelenjar lemak.Kepala sudah ditumbuhi rambut,kuku melebihi ujung jari,pada janin laki-laki testis sudah ada dalam scrotom dan pada wanita labia mayora menutupi labio minora(Prawirohardjo,1999)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar